“Jomblo kok malu?? Jodoh kan sudah diatur sobat!!”

Pilih jomblo karena Allah….

Pilih jomblo, karena pacaran tak disyariatkan…

Pilih jomblo karena pacaran penuh dengan kemaksiatan…

Jodoh itu allah yang mengatur,, maka jangan pernah malu kalo kita jomblo… tapi pilihan itu semata mata karena kita takut untuk mendekati maksiat.

Sahabatku,, pasangan hidup itu adalah rahasia Allah. Kerap kali kita tak pernah menyadari akan hal ini, padahal yang terbaik sebenarnya sudah ditetapkan olehNya. Kadangkala kita menginginkan pasangan yang sempurna dimata kita, namun kita lupa bahwa sosok pasangan kita nanti adalah cerminan dari diri kita sendiri.

Jika kita menginginkan pasangan yang sholih atau sholihah, yang baik, dll maka kita harus menyadari sudah sholih/sholihah kah kita?? sudah baik kah pribadi kita??

Ada beberapa tuntunan yang dapat memandu kita agar tetap ‘‘tegar’’ di jalan jomblo:

Pertama, membiasakan amal-amal shalih, khususnya puasa, baik itu puasa sunnah, apalagi puasa wajib. Sebagaimana disampaikan Rasul SAW

“Wahai para pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, maka menikahlah. Karena menikah lebih dapat menahan pandangan dan lebih memelihara kemaluan. Dan barangsiapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia berpuasa karena puasa dapat menekan syahwatnya (sebagai tameng).” (HR. Bukhari)

Membiasakan berpuasa sunnah adalah salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk menekan syahwat, menjaga diri, dan membatasi gerak syaithan mempengaruhi diri kita. Dalam keadaan berpuasa, maka pembuluh darah manusia sebagai tempat masuknya syaithan akan semakin sempit sehingga jalan masuk syaithan menjadi lebih terbatas. Hal ini tentunya akan menjaga KITA dari perbuatan2 yang diharamkan oleh Allah SWT.

Kedua, mengisi aktifitas2 kita dengan hal2 yang bermanfaat. Banyak hal yang kita dapat lakukan untuk mengisi waktu luang kita seperti aktif di pengajian dan ta’lim, menjadi aktifis organisasi, memanfaatkan waktu untuk menulis, penggiat di aktfitas olaharaga, penuntut ilmu, serta memanfaatkan waktu luang untuk bekerja mencari nafkah. Aktifitas-aktfitas yang padat itu tentunya akan mengalihkan perhatian jombloer dari perbuatan yang sia-sia atau bahkan terjerumus dalam kemaksiatan. Lain halnya, jika kita memiliki banyak waktu luang, tapi tidak kita manfaatkan dengan bijak, maka peluang tergelincir akan semakin mudah.

Ketiga, bergaul dengan orang-orang shalih atau mencari lingkungan yang baik. Tidak dapat dipungkiri lagi, kalau teman adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pribadi kita.