Penyakit ini dipersembahkan kaum orientalis dan kapitalis Barat. Penyakit ini beraneka-ragam, mulai dalam bentuk botol arak, perempuan pengumbar syahwat dan pelacur, majalah mesum dan porno, hingga nyanyian-nyanyian picisan, murahan dan gombal. Dengan empat poin ini, mereka menghancurkan kejayaan, kemuliaan, dan harga diri umat Islam.
Ketika kaum muslimin Arab tidur di atas tanah, maka pedangnya senantiasa bersamanya dan menjaganya. Saat sebelum subuh, dia terbangun dari tidurnya. Lalu ia berdoa:
“La ilaha illallah, segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kita setelah Dia mematikan kita (dalam tidur) dan kepadaNya kita akan dikembalikan.”
Dia pun tidur dengan berdzikir kepada Allah.
Sedangkan sekarang ini, kaum muslimin tidur di atas kasur empuk spring bed, disertai alunan nyanyian murahan. Padahal sebelumnya dia tidur bersama Al Quran, dzikir, dan ketaatan.
Siapakah orang yang mempengaruhi kita, sehingga berbuat demikian? Sesungguhnya mereka adalah musuh-musuh Islam yang hendak mengahncurkan kita dengan berbagai  cara dan sarana. Mereka mengadakan berbagai seminar dan perundingan, serta mengatakan:
“Sesungguhnya kita sudah menderita kerugian besar dalam berbagai medan pertempuran dengan kaum muslimin. Kita merugi ketika memerangi mereka dengan berbagai jenis rudal, kapal – kapal jet, dan bom. Jadi, di hadapan kita hanya ada satu cara lagi untuk memerangi mereka, yaitu perang dengan botol arak, perempuan, nyanyian, dan majalah amoral.”
Benar saja, mereka memperoleh hasil yang sangat gemilang dengan metode ini.
Padahal..
Dulu kita memerangi kaum kafir dengan Al Quran. Kita membawanya dengan satu tangan, sementara tangan yang satunya lagi membawa pedang. Tanyakanlah kepada umat-umat yang lain, dengan apa kita dulu memperoleh kemenangan terhadap mereka? Dengan Al Quran dan Pedang!
(dikutip dari “Selagi Masih Muda” by: Dr A’idh Al Qarni)