By: Redha Helmi

“Di jadikan indah pada (padangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang di ingini yaitu :wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah lading. Itulah kesenangan hidup didunia;dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imran :14)

Dunia ini dipenuhi berbagai macam kenimatan yang melenakan manusia, saya rasa semua orang sepakat tentang hal itu, karena memang manusia di iming-imingi oleh berbagai perasaan yang ada secara alamiah dalam dirinya. Kita semua tentunya tahu tidak ada manusia yang tidak memiliki perasaan. Seorang pengkhianat, pecundang, perampok, dan sebejat apapun dia, dalam dirinya tetap tersimpan banyak perasaan.

Ayat yang saya tulis di atas adalah gambaran dan peringatan dari sang pemilik nikmat dan perasaan, yang intinya menyerukan kepada kita untuk lebih berhati-hati dengan perasaan kita dan hal ini lah yang membuat kita harus mampu mengatur atau memenej perasaan yang ada pada diri kita.

Sederhana saja, pada coretan ini saya ingin mencoba mengajak pembaca sekalian untuk menilik dan melihat berbagai macam perasaan yang ada pada diri kita. Yang menjadi bahasaan pertama kali adalah perasaan cinta.

tak perlu saya definiskan mungkin pembaca seklian sudah memiliki definisi sendiri tentang arti dari cinta. Cinta bisa dikatakan sebagai motivator terbesar dalam diri manusia yang mendominasi hati setiap insan. Karena cinta sesorang mampu bertahan dalam kondisi yang sangat sulit dalam hidupnya, cinta yang membuat sesorang menjadi buta akan segalanya. Pada ayat pembuka diatas bisa kita cerna, rasa kecintaan manusia itu telah dijadikan indah oleh Allah, yang kesemuanya adalah kesenangan didunia yang kita tempati sekrang.

Saat ini tergambar jelas dalam benak kita semua, ternyata tak banyak orang yang mengerti tentang rasa cinta ini, makna cinta yang dipahami sangat sempit sekali bahkan terlalu dangkal. Ada sebagian orang yang beranggapan bahwa cinta itu adalah hubungan antara dua orang antara laki-laki dan perempuan. Memang tidak salah, tapi menurut saya pemahaman itu terlalu sempit.

Ada juga yang mengatakan cinta itu tak harus memiliki dan masih banyak lagi anggapan-anggapan yang lainnya. Untuk itu saya rasa kita perlu mengatur dan memenajemen rasa cinta ini karena apabila perasaan cinta ini dibiarkan tanpa di manajemen maka bisa membuat sang pemilik cinta menjadi celaka. Cinta akan membuat kita mulia apabila kita mampu meletakkannya pada tempat yang benar dan sebliknya dia akan membuat kita hina bahkan lebih hina dari binatang apabila kita salah dalam menempatkannya.

Kesalahan sang pemilik cinta yang pertama adalah apabila cintanya akan sesuatu hal melebihi cintanya kepada Allah SWT. Satu hal yang mesti kita ingat adalah segala bentuk cinta apapun itu kesemuanya akan berakhir pada kesedihan kecuali kecintaan kita kepada Allah dan apa-apa yang di cintai-Nya. Karena sudah menjadi sebuah kepastian bahwa setiap insan akan berpisah dengan apa yang dincintainya selain Allah, tidak ada yang bisa menafikan semua itu karena perpisahan itu pasti akan terjadi.

Oleh karena itu jika ujian datang pada kita maka berhati-hatilah dalam mengelola perasaan ini, jangan sampai apa yang kita cintai melebihi cinta kita kepda Allah, Rasul dan berjihad di jalan-Nya. Bersikap lah pertengahan saja, karena kita juga tidak boleh berlebihan dalam mencintai sesuatu atau seseorang. Kita semua tahu hati manusia itu mudah sekali berubah layaknya denyut nadi yang berdetak, setiap menit irama detak jantung selalu berubah begitulah perasaan manusia. Bisa jadi hari ini mencintai A namun belum tentu besok masih cinta dengan A. maka itu lah dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW mengingatkan umatnya. “ Cintailah kekasihmu sedang-sedang saja(kecuali Allah, Rasul dan Jihad) siapa tahu di suatu hari nanti di akan menjadi musuhmu dan bencilah orang yang membencimu biasa-biasa saja karena siapa tahu nanti dia akan jadi orang yang kamu cintai (HR. Tarmidzi).

Sekrang hal baru yang harus kita ingat lagi adalah cinta itu ada yang memiliki da nada yang tak harus memiliki. cinta yang harus memiliki adalah cinta kita kepada Allah SWT dan segala sesuatu yang mendatangkan kecintaan kita kepada Allah dan kecintaan Allah kepada kita dan cinta yang tak harus memilki adalah kecintaan kita terhadap sesuatu yang membuat kita lupa kepada Allah atau mencintai sesuatu yang dibenci Oleh Allah, saya rasa tak perlu diberikan contoh pembaca sudah mengerti dengan apa yang saya maksud.

Jadi sekrang jika hati kita sudah terlanjur terkena penyakit cinta kita harus ingat bahwa apa yang kita cintai didunia ini tidak selamanya akan kita miliki dan tidak selamanya apa yang kita inginkan itu harus kita genggam. Ikhlaskanlah segala apa yang terluput dari kita karena jika semua yang kita inginkan harus kita genggam maka dunia ini tidak akan pernah berjalan dengan indah. Jika kita bersikeras ingin memilki apa yang bukan menjadi haknya maka sesungguhnya ia sudah tidak mencintai lagi Karena telah memaksakan kehendak pada kekasihnya. Bukan kah cinta sejati itu tidak ada pemaksaan? Seharusnya kita turut berbahagia apabila yang kita cintai bahagia dan terus mendoakan kebaikan untuk nya, inilah perasaan yang harus kita miliki.

Kesimpulan akhir dalam coretan ini adalah ada tiga sikap yang harus kita lakukan dalam memanajemen perasaan cinta yang ada pada diri kita. Yang pertama, tidak ada cinta yang melebihi cinta kita kepada Allah karena cinta yang mutlak dan abadi adalah kecintaan kita kepada Allah, dan berusahalah menjauhi cinta yang dapat mendatangkan kebencian Allah dan Allah lah tempat kita menempossisikan cinta yang sesungguhnya. Kedua, bersikap lah pertengahan ketika menghadapi perasaan cinta kita terhadap sesuatu apapun didunia ini (Harta, Tahta, dan wanita) karena bisa jadi jika cinta kita terlalu berlebihan akan membuat kita buta akan segala hal Karena cinta menuntut sang pemilik perasaan untuk melakukan apapun demi cinta nya dan ingatlah cinta selain Allah akan berujung pada kesedihan. Ketiga, harus memiliki sikap ikhlas, karena tidak selamanya apa yang kita cintai harus kita miliki dan sadarilah hakekat dari kecintaan yang ada pada diri kita, berbahagialah ketika kita melihat orang yang kita cintai bahagia meski kita tak bisa memilikinya.

Saya rasa masih banyak lagi hal-hal yang harus kita atur dan kita manej dari sebuah perasaan cinta ini. Tapi keterbatasan ilmu dan kemampuan saya membuat saya harus mengahkiri coretan part. 1 hanya sampai pada tahap ini. Jika ada yang belum puas kita bisa langsung berdiskusi tentang manajemen perasan cinta ini. Hubungi saya via HP, FB dll, hehehehehe(^_^).

Wallahu ‘alam bissawab

Coretan ini terilhami dari buku “manajemen perasaan” karangan Mas Udik Abdullah