Sesuatu penilaian unik dari orang-orang yang mengaku berfaham modern di kampusku. Gini ceritanya;

Sore itu mas’ulku tercinta, dengan lembutnya meminta tolong untuk menghubungi salah satu panitia penyambutan Mahasiswa Baru di kampusku, karena dalam sejarah dunia persilatan,, hayah,,, dunia perkampusan,,, halah apa sich yang mo kutulis ini? Maksudnya dalah dunia organisasi kampus UKK-UKM, UKK LDK Al Uswah IAIN STS Jambi tidak diundangan oleh para elit BEM yang didominasi oleh kelompok mahasiswa tertentu, yang mengklaim kelompok mereka adalah orang yang berfikir modern dan maju dari yang, bahasa kerennya “Progressif, Inovatif”. Tetapi jumud-nya na’udzubillahi mindzalik.

Pada saat aku menelpon salah satu panitia, mereka mulai mengeluarkan taring tumpulnya menyerang LDK dengan berbagai fitnah kocak yang membuat perutku tergelitik;
1. Mereka menuding LDK dengan isu yang sudah usang, yang mestinya dibuang ke comberan. Apa ityuu??? LDK adalah underbow partai politik – PKS – lucu sekali, isu ini benar-benar menggelikan.

Apakah mereka lupa pada isi UUD 1945 pada Bab X tentang warga negara pasal 28;

“ Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”

Sudahkan mereka membaca ini... hei orang-orang yang mengaku berfikir maju, tidak pernahkah kalian membaca isi Undang-undang itu. Bilapun ada dari kader kami yang kalian lihat di sebuah kegiatan partai politik, maka itu adalah haknya sebagai warga negara untuk bersyerikat dan berkumpul dengan siapapun asal tidak melanggar undang-undang. Ingat, dimana kalimat Allah bergema, maka tempat itulah yang akan dicari oleh orang-orang yang mengaku beriman!

2. Mereka mengatakan, bahwa banyak orang yang gelisah bila sholat di Masjid Kampus. Alasannya? LDK tidak pernah melakukan wirid bila menjadi imam. Ironis, mereka yang mengaku mahasiswa punya pikiran sesempit ini, tidak sadarkah mereka ini IAIN, coy!! Kita punya mata kuliah Perbandingan Madzhab. Kalaulah kami keliru, kenapa tidak kalian yang maju untuk menjadi imam, serta memakmurkan masjid kampus kita? Kemana kalian?. Sibuk? Bisa saja toh, mereka yang tidak wirid karena ada agenda yang lain! So, just act locally think globally, jangan sampai act globally think locally – gaya sok modern, pikiran NDESSO!!! – upps,, sorry, tapi ini kenyataan tho? Kalian sendiri yang mengucapkan tepat ditelingaku!. Oiya, btw, orang yang manakah yang merasa gelisah itu?

3. Aku teringat hadits Rasulullah SAW, tentang kondisi ummat Islam pada mula kemunculannya dan kondisi ummat Islam pada akhir zaman nanti;

“ Berasal Islam itu dalam keadaan asing, dan akan asing seperti awalnya. Maka beruntunglah mereka yang asing, yang coba memperbaiki apa yang dirusakkan manusia “.(HR. Muslim)

Kenapa aku harus membawa hadits ini, karena orang jumud ini semakin parah saja dalam mencari-cari kesalahan LDK ini.

“LDK itu kenapa harus rapat dengan pakai tabir segala di masjid”
Memang sakit ini orang, semakin tersudut, semakin aneh saja ucapan2nya. Dimanakah letak keanehan tindakan kami yang rapat selalu menggunakan hijab? Akhirnya dengan santai, aku hanya mengatakan “Wajar saja, karena kami rapat didalam masjid”, apakah kami harus rapat dengan cara kalian, hah? Asap rokok membahana, atau membuat lingkaran dibawah pohon tanpa menghiraukan kumandang Adzan, padahal masjid itu ada didepan kalian.

Buat para pembaca di seluruh Indonesia, inilah mahasiswa IAIN STS Jambi, mampirlah kalian ke kampusku pada waktu dzuhur atau ashar. Kalian akan melihat orang-orang yang sudah ditutup telinganya oleh Allah SWT. Ini bukan gossip, just come to my campus!

Tetapi saudara2ku yang aktif menghiasi masjid dengan kegiatan-kegiatan syar’i selalu saja dicurigai dan dimusuhi. Padahal pergerakan kami selalu seiring sejalan dengan cita-cita IAIN, yaitu menghasilkan sarjana berkarakter Islami dan memiliki jiwa kepemimpinan sejati.

Kami terima saja digelar “Sok Islami” dari pada seperti kalian yang berfikir dan berkarakter “Sok kekiri-kirian”

Dari pada melihat kalian, aku lebih senang melihat teman-teman yang pure bergerak dengan faham sosialis-nya (Pramudya Anantatur, jelas akan “kelamin” mereka, how about you? organisasi Islam tidak menunjukkan identitas Islam – Cuma nampang nama – kiripun tidak juga (tertawa Che Guevara melihat kalian kunyuk!) Cuma Binatang Hermaprodithe-lah yang tidak jelas kelaminnya. Kalian sudah tidak bisa diajak diskusi baik-baik.

Ini adalah ungkapan pribadiku, mau mencariku?

Jln. Sunan Kali Jaga, Rt 04
Lrg. Arizona, Sei. Sawang Kota Jambi.